Isu perlawanan gender terhadap hegemoni laki-laki, sistem patriarki, feodal, dan kawin paksasering mewarnai karya sastra, baik sastra tradisional maupun modern. Terjadinya perlawanankaum perempuan itu dalam karya sastra tidak terlepas dari kondisi masyarakat Bali yangmasih diwarnai arogansi elite, struktur status, dan kelas sosial. Penelitian ini bertujuanuntuk mengungkap bentuk perjuangan kaum perempuan dalam mendobrak ketidakadilangender yang dialaminya dan implikasi positif dari perjuangan itu. Sumber data adalah ceritarakyat âPan Brengkakâ, lakon wayang kulit âDiah Ratna Takeshiâ, dan novel Tempurung.Ketiga cerita itu menggambarkan perjuangan kaum perempuan dalam mencari identitashidup dengan mendobrak hegemoni laki-laki, sistem patriarki, feodal, dan kawin paksa.Pengumpulan data menggunakan metode studi pustaka dengan teknik catat. Analisis datamenggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa bentukperlawanan yang dilakukan oleh kaum perempuan dalam memperjuangkan keadilan genderpada ketiga cerita itu adalah perlawanan terhadap dominasi laki-laki, penentangan terhadapsistem feodal, dan penolakan terhadap sistem perjodohan. Perjuangan itu berimplikasi positifdalam menumbuhkan jiwa perempuan pekerja keras, bertanggung jawab, dan pemberani.
Copyrights © 2016